Thursday, April 07, 2005

Strategi Menang PILKADA

STrategi Penanggulangan Perilaku Mencoblos-pilih (voting behavior)

Dalam saat sat belakangan ini bangsa kita sedang mengalami suatu pelaksanaan
demokrasi yang sesungguh-sungguhnya dengan diadakannya pemilihan Kepala Daerah
secara langsung (PILKADA).
Sebagai anak bangsa maka saya memberi suatu ide yang bisa dipakai oleh para
kandidat untuk meyusun strategi pemberhasilan kemenangan diri masing masing.

Semua orang pasti ingin memilih calonnya; begitu yang selalu diasumsikan oleh
para perencana kampanye Tim sukses masing-masing calon. Sayangnya asumsi ini
salah; banyak orang kalo diberi kebebasan menentukan pilihan tidak suka
mencoblos samasekali; Golput kata orang kini.
Sebenarnyalah selalu ada saja kelompok manusia yang Skeptis atau tak suka
mencoblos satupun calon yang dipertontonkan...Itulah sebabnya maka haruslah
dibuat pemisahan antara golongan pemilih; bahasa ekonomi disebut SEGMENTASI
KHALAYAK ( audience segmentation ).

Segmentasi paling sederhana bisa dibagi 4 macam yaitu; pertama, jelas golongan
orang yang Pro atau pasti memilih saya ( baca: pendukung saya); kedua jelas
adlah golongan yang pasti PRo Musuh atau pasti mendukung musuh ( yang juga
adalah orang-orang seperti saya); ketiga adalah mayoritas saya pikir, yaitu
orang yang tidak tahu mau memilih siapa, tapi sangat ingin melakukan aktifitas
memilih-mencoblos; golongan ini biasa dinamai dengan bermacam-macam nama; massa
mengambang, floating mass, swinging voters, pemilih emosional, dll.
Keempat adalah yang telah kita sebut diatas; golongan Putih, atau skeptis atau
yang anti mencoblos...Untuk memudahkan identifikasi ijinkan saya memakai
istilah-istilah dunia persilatan menamai mereka; golonga pertama yang Pro
kunamai golongan SAMURAI; sementara golongan kedua yang jadi samurainya musuh
kunamai NINJA; golongan ketiga yang trigger happy atau mudah dibeli oleh siapa
saja, biasanya emosional dan suka rame-rame kunamai KAYPANG. Akhirnya golongan
skeptis anti siapa saja yang suka menyendiri menjauhi dunia bobrok kunamai
SHAOLIN.

Skarang kita selidiki segmen-segmen diatas dengan keistimewaan masing-masing.
Kaum KAYPANG menyukai Drama.
Seperti halnya drama, seorang kandidat harus punya satu karakter yang bisa diidentifikasi= dikenali, misalnya Guido pelawak.
Kehadiran si karakter harus punya konsep atau senjata unggulan, misalnya, Guido Pelawak jago ngibul.
Terus si karakter harus melewati tahap cerita Dramatik.
1. Kelahiran karakter + senjatanya; misal, Guido pelawak berlatih ilmu ngibul dari preman-preman pasar.
2. Tahap Hambatan terhadap kemajuan si karakter...PROBLEMO. Kali ini Guido pelawak bikin senang orang kampung miskin tetapi gagal melamar di istana untuk kerja dekat Putri idaman.
3. Tahap hambatan diatasi...KLIMAKS. Misalnya, Guido lantas menolong sang putri dari penculik dengan ilmu ngibul dan diangkat jadi pangeran calon raja..They Live Happily ever after.

Contoh yang lebih kongkret adalah riwayat SBY jadi Presiden 2004...
Awalnya SBY ganteng belajar ilmu bahasa indah ( senjata utamanya) dari Sekolah Soldadu Pancasilais pengawal kantong rakyat.
Trus datanglah hambtan dari Ndoro Putri Ratu Marhaenis yang menghukum pecat si jago-kata dengan kata-kata tidak indah alias kasar.
Akhirnya tahap terakhir; Ndoro Putri bisa ditendang lengser dari Istana Idaman karena berbahasa tidak indah (kalah ngomong), dan diruwat gulipat silat dengan jurus berbahasa indah.
So, mister SBY bisa memenuhi kehausan massa KAYPANG dengan bahasanya yang indah cemerlang berbunga harum.

Kaum Samurai...
Golongan samurai dan ninja (samurai juga dari pihak musuh )tak usah diceritakan.
Sebau apapun pantat Tuannya hamba pasti setia menjunjung mengorbankan nyawa dan keringat; Simpelnya, kaum FANATIK ini selalu saja tersedia; ganas dan minoritas...Harap maklum.

Kaum Shaolin...
Golongan ini juga tak usah diceritakan; mereka selalu tampil Botak, eh, beda, pokoke anti kemapanan dan Mayoritas alias ANARKHIS-radikal.
Kaum skeptik komunis dan teroris, ekstrim kiri dan ekstrim kanan selalu saja ada; tapi jumlah mereka selalu sedikit dan minoritas.
Unless they burn or slaughter your candidate, they r nothing to care for...

FOKUS saja ker kaum KAYPANG!
Anda pasti memenangkan PILKADA di kotak suara.

STRATEGI.
Asumsi logis segmentasi audiens pemilih adalah sbb:
25%= Samurai.
25%= Ninja( samurai musuh).
25%= Kaypang.
25%= shaolin.

REALITA pasti tidak begitu; bagusnya kita pake 2 model:
1.MODEL OPTIMUM.
25%= Samurai.
25%= Ninja.
15%= Shaolin; karena jelas penampil botak pasti lebih sedikit dari penampil berambut.
35%= Kaypang; mereka adalah non Fanatik pecinta Drama Telenovela happy ending.

2.MODEL MINIMUM.
5%= Samurai.
25%= Ninja.
15%= Shaolin.
55%= Kaypang.

Tiap segmen seharusnya mendapat kampamye yang berbeda.
Untuk segmen Shaolin tak perlu dikasih jatah kampanye.
Tinggal 3 SEGMEN sisanya...
Wah, ceritanya bersambung nih.
Masalah DETAIL sudah menyangkut DUIT..eh, BUDGETING.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home